Abstrak
Keberadaan
asuransi di Indonesia sudah sejak lama ada namun kehadirannya tidak serta merta
disambut baik oleh masyarakat Indonesia yang pada umumnya belum begitu paham
akan konsep asuransi dalam kehidupan sehari-hari. Mengatahui hal tersebut perlu
dilihat secara kilas balik awal dari kehadiran asuransi di Indonesia sehingga
dapat diketahui keeksistensiannya dan keberlangsungannya di Indonesia. Keberadaan
asuransi serta estabilshed asuransi tidak lepas dari pengaturan yang baik
mengenai asuransi itu sendiri sehingga asuransi mendapatkan payung hukum dalam
melakukan segala aktivitasnya.
ASURANSI DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT
Asuransi dalam kehidupan
Masyarakat sangat mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan Sosial-ekonomi,
baik mereka yang terlibat langsung dalam kegiatan asuransi maupun yang secara
tidak langsung terlibat didalamnya.
Beberapa contoh mengenai manfaat
asuransi bagi mereka yang terlibat langsung dalam asuransi, artinya bagi
Masyarakat yang menjadi nasabah dari suatu perusahaan asuransi.
1. Memberi Rasa Aman
Motivasi utama yang mendorong
lahirnya usaha asuransi adalah “dorongan
naluriah” yang ada pada diri setiap orang, yaitu “ keinginan akan rasa aman “. Hal mana dalam aspek psikologis mungkin
diwujudkan dalam sikap atau mungkin pula menimbulkan sikap baru, karena mereka
menghendaki adanya alat pemuas terhadap keinginannya (akan rasa aman).
Bila
keinginan tersebut tidak terpuaskan maka hal tersebut akan menimbulkan
ketegangan, yang dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak sehat. Artinya bila
rasa aman tidak terpenuhi reaksinya mungkin akan berbentuk rasa kekhawatiran,
ketakutan terhadap ketidak-pastian.
Dimana
cara pemenuhan terhadap kebutuhan/keinginan rasa aman salah satunya adalah
melalui asuransi. Denagnadanya asuransi tersebut maka sebagian besar dari
ketidak pastian, yang berpusat pada keinginan untuk memperoleh rasa aman
terhadap bahaya tertentu akan dapat dieliminir, sehingga dapat menimbulkan
suasana jiwa yang tenang serta rasa hati yang damai.
2. Melindungi Keluarga dari Perpecahan
Perusahaan asuransi jiwa akan memberikan
santunan bila tertanggung meninggal dunia pada saat kontrak. Pemberian santunan
tersebut akan merupakan se
Suatu yang benar-benar tepat, sebab dating
pada saat sangat dibutuhkan, yaitu kebutuhan dana untuk melanjutkan kehidupan
keluarga, pada sumber utama penghasilan terputus/hilang. Uang santunan yang
diterima akan merupakan salah satu alat untuk mempertahankan kerukunan dan
keutuhan keluarga.
Sebab
bila seseorang kepala keluarga meninggal dunia dan ia tidak mengasuransikan
dirinya, maka keluarga yang ditinggalkan akan mengalami kesulitan keuangan,yang
akan mendapatka akibat-akibat lain yang lebih jauh. Misalnya ibunya harus
terpaksa bekerja diluar rumah atau bekerja keras, sehingga mengurangi
kesempatannya untuk mengawasi anak-anaknya yang masih dibawah umur harus
bekerja, menyebabkan terjadinya “ mental
break down “ dn sebagainya.
Dengan
demikian bila ada dari santunan dari perusahaan asuransi akibat-akibat tersebut
dapat sieliminir.
3. Mengeliminir Ketergantungan
Sering kita
jumpai bahwa perkembangan yang tidak menguntungkan yang dialami seseorang
adalah disebabkan oleh factor-faktor ekonomi/keuangan yang dialami oleh
oranglain, kepada siapa orang yang bersangkutan tergantung. Misalnya:
kesempatan bagi anak-anak untuk memperoleh kesuksesan dimasa datang akan sangat
dikuarangi karena tidak tersediany sumber-sumber dana yang memadai akibat
ketidak mampuan orang tuanya, karena sudah tdak mampu bekerja,menganggur dan sebagainya.
Orang-orang tua yang kapasitas
kerjanya sudah menurun akan dapat
mengakibatkan: menurunya tingkat penghasilannya, yang selanjutnya dapat
mengakibatkan menurunya standart kehidupanny,demolirasi,anak-anaknya tidak
dapat melanjutkan sekolah.kehidupannya menyandarkan diri pada ‘belas kasihan’
orang lain dan sebagainya
Ketergantunga yang demikian itu
akan dapat dikurangi apabila sebelumnya (pada saat kondisi orangtua masih sehat
dan kuat) telah diatur suatu program asuransi untuk mengantisipasi
ketergantungan tersebut. Misalnya melalui program asuransi beasiswa untuk
menghindari ketergantungab anak bidang biaya untuk pendidikannya. Dimana bila
ketidak mampuan itu tiba atau orang tua meninggal dunia sianak-anak akan
mendapatkan biaya kelanjutan pendidikannya dan perusahaan asuransi.
4.
Menjamin
Kehidupan Wanita karier
Dewasa ini
banyak wanita yang sengaja tidak memasuki janjang kehidupan brumah tangga,
karena ingin mengejar karier dan tidak mau menggantungkan dirinya kepada orang
lain, terutama yang menyangkut kebutuhan ekonominya.
Pada suatu ketika mereka itu
akan menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendanaan untuk penyediaan sarana
pemenuhan kebutuhanannya,terutama yang berkaitan dengan penuruna proukvitas
kerjanya, baik yang berkaitan dengan usiannya maupun kesehatannya. Padahal
meraka ini umumnya juga tidak mau menerima bantuan baik dari keluarganya maupun
dari lembaga-lembaga social pada saat menghadapi masalah tersebut.
Masalah-masalah tersebut diatas,
terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk dapat tetap berdiri sendiri dimasa
depan akan dapat dipecahkan melalui program asuransi yang tepat dengan demikian
para wanita karier dapat meniti kariernya dengan baik, tanpa rasa kuatir terhadap
masa depannya.
Hal ini sebetulnya juga dialami
oleh hamper setiap orang, dimana orang yang sudah berusia senja, meskipun
menerima pensiun, jumlahnya umumnya kurang memandai dibandingkan dengan
kebutuhannya. Dalam keadaan yang demikian itu program asuransi juga mempunyai
peranan yang tidak kecil, sebab dengan santunan yang didapat dari program
asuransi akan memperbesar persediaan dananya untuk menompang
kehidupannya.Dengan mengetahui dan menyadari bahwa kebutuhan-kebutuhan tersebut
dapat dipenuhi dengan baik melalui program asuransi dan meraka mau
memanfaatkannya, akan menimbulkan perasaan aman dan tentram kepada yang
bersangkutan. Jadi program asuransi akan membebaskan mereka (terutama wanita
karier) dari kehawatiran mengenai kondisi keuangannya bilamana ia sudah tidak
mampu lagi membiayai dirinya sendiri dari penghasilannya sendiri pada saat itu.
5.
Kontribusi
Terhadap Pendidikan
Perusahaan-perusahaan
asuransi jiwa telah jauh-jauh memberikan perhatian khusus dalam masalah
penyediaan dana bagi kelanjutan pendidikan anak-anak setelah orang tua atau
yang bertanggung jawab membiayainya meninggal dunia atau menurunnya
kemampuannya. Penghasilan sendiri, sehingga akan mengalami kesulitan untuk
melanjutkan pendidikannya.
Untuk mengantisipasi kenyataan
tersebut perusahaan-perusahaan asuransi jiwa umumnya telah menyediakan berbagai
bentuk asuransi, yang memungkinkan anak-anak tetap dapat melanjutkan
pendidikannya, meskipun orang tua/ walinya meninggal dunia atau menurun
kemampuannya
Aspek lain dalam kaitannya dengan
maslah kelanjutan pendidikan, misalnya seorang mahasiswa yang jauh dari orang
tuanya, bila dia pada suatu ketika mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dana
yang madadak ( misalnya biaya untuk menyusun skripsi , maka bila dia mempunyai
polis asuransi kebutuhan tersebut maka akan dapat dipenuhi dengan mudah, dengan
mengadakan polis asuransinya kepada perusahaan asuransi yang bersangkutan dan
hal ini dapat dilakukan dengan mudah.
6.
Kontribusi
terhadap Lembaga-lembaga Sosial
Seperti yang
kita ketahui bahwa sebagian besar dari lembaga-lembaga social yang memberikan
jasa-jasa social yang sangat penting bagi masyarakat ( panti-panti asuhan,
panti pendidikan penderita cacad dan sebagainya ), menggantungkan sebagian
besar kebutuhan dana operasionalnya dari sumbangan atau hadiah dari berbagai
pihak ( para “Donatur “), yang umumnya terdiri dari para pengusaha.
Dalam
kondisi perekonomian yang penuh dengan ketidak- pastian, mungkin akan
mengakibatkan timbulnya keragu-raguan bagi para donatur untuk tetap memberikan
sumbangan, karena ketakutan akan kehilangan harta kekayaan atau tidak
terjaminnya hari tuanya.
Tetapi bila para donatur
tersebut telah mengasuransikan dirinya terhadap risiko-risiko yang dimaksud,
maka keragu-raguan dan ketakutan menjadi tidak ada lagi, sehingga yang
bersangkutan tetap dapat menjadi donatur yang setia, sehingga akibatnya
lembaga-lembaga social tetap dapat melaksanakan aktivitasnya dengan
sebaik-baiknya.
7.
Memberikan
Manfaat untuk Pemupukan Kekayaan
Setiap orang
umumnya mempunyai pandangan dan rencana untuk dapat memenuhi kebutuhan masa
depannya sendiri maupun untuk orang-orang yang tergantung kepadanya.
Sehubung dengan hal tersebut,
seseorang dengan tingkat penghasilannya yang diperoleh saat ini akan dapat
menghitung atau menentukan jumlah kekayaan yang diinginkan, yang dapat
diakumulasikan selama jangka waktu tertentu. Untuk mereralisir keinginan
tersebut, salah satu cara yang dapat ditempuh dengan menutup atau membeli polis
asuransi untuk sejumlah kekayaan ( dana ) yang diinginkan. Dengan demikian
kekayaan yang diinginkan tersebut pasti dapat tersedia pada saat diperlukan,
sesuai dengan yang telah direncanakan.
Dalam hal ini, misalnya
seseorang yang sangat memperhatikan kemungkinan-kemungkinan terjadinya hal-hal
yang akan menimbulkan kerugian yang besar. Untuk mengantisipasi kemungkinan
kerugian tersebut yang bersangkutan dapat menyisikan sebagian pendapatannya
sebagai cadangan untuk menghadapi kemungkinan kerugian tersebut. Cara ini tentu
dapat menjamin bahwa dia akan mampu mengatasi kerugian itu dengan cara cadangan
yang telah berhasil dikumpulkan, sebab dia tidak akan dapat memastikan kapan
terjadinya kerugian dan berapa besar kerugiannya.
Ketidakpastian dikaitkan dengan
penyediaan dana untuk mengatasi kerugian akan dapat diatasi dengan mudah
melalui program asuransi. Sebab dengan membeli polis asuransi maka kapanpun dab
berapapun kerugian yang terjadi akan ditutup dengan santunan dari perusahaan
asuransi.
8.
Stimulasi
Menabung
Secara sempit
memang dapat dikatakan bahwa asuransi adalah berhubungan masalah ganti rugi, tetapi mengingat dala asuransi jiwa telah ditambahkan
klausul dimana unsur penabungan lebih
ditonjolkan, maka unsure ini tidak dapat diabaikan begitu saja dalam membahas
peranan asuransi. Masalah ada sejumlah perusahaanasuransi jiwa yang memberikan
tekanan khusus pada unsur tabungan tersebut. Disamping itu juga mulai
diintrodusir penggabungan / pengombinasian program asuransi tabungan.
Contoh : “
Taska” (Tabungan Asuransi Berjangka) yang diselenggarakan oleh bank-bank
milik
pemerintah (
BUMN)
Kelebihan
asuransi jiwa yang disertai dengan elemen tabungan dengan tabungan biasa adalah
: karena premi asuransi (termasuk unsur tabungannya ) mempunyai jatuh tempo
secara teratur (pasti) dan telah disistimatisir, dimana pemegang polis harus
menabung/membayar premi secara teratur, sehingga kewajiban menabung dapat
dipandang sebagai hutang.
9.
Menyediakan
Dana yang Dibutuhakan untuk Investasi
Meskipun
sebetulnya bukan merupakan fungsi utama dari asuransi, tetapi kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan asuransi telah berkembang sedemikian rupa,
sehingga memegang peranan yang cukup penting dalam menyediakan dana yang
dibutuhkan dalam berbagi macam kegiatan maupun pembangunan ekonomi.