Minggu, 15 April 2012

ASSET


Aset tetap merupakan suatu aset tetap berwujud maupun tidak berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang mempunyai waktu penggunaanya lebih dari satu tahun atau jangka panjang yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Aset tetap diperlukan oleh perusahaan selama perusahaan itu berjalan, sebab aset tetap bagi kebanyakan orang maupun perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan merupakan suatu bagian yang sangat penting dan diperlukan dalam usaha membantu jalannya operasi perusahaan. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika suatu perusahaan menggunakan atau mengeluarkan dana yang cukup besar untuk memiliki suatu aset tetap, karena disamping harga aset tetap itu cukup mahal dan juga mengingat pentingnya pengaruh aset tetap tersebut terhadap kegiatan perusahaan lainnya.
Jenis aset tetap dalam perusahaan pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu aset tetap berwujud dan aset tetap tidak berwujud. Aset tetap berwujud adalah suatu aset yang mempunyai wujud secara phisik, misalnya gedung dan kendaraan. Sedangkan aset tetap tidak berwujud adalah aset tetap yang tidak mempunyai bentuk secara phisik, misalnya hak patent, dan merk dagang.
Aset tetap yang diperoleh dengan cara dibeli dalam bentuk siap pakai/dipergunakan dibukukan sebesar harga perolehannya. Biaya Perolehan dari aset tetap dibukukan berdasarkan harga beli ditambah biaya yang terjadi dalam rangka penempatan aset tersebut pada kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan, seperti   : bea masuk, pajak, biaya pengangkutan, biaya pemasangan dan lain sebagainya. Aset tetap digunakan dalam suatu operasi perusahaan lebih dari satu tahun atau jangka panjang, maka tidaklah tepat kalau biaya jasa pemakaian aset tetap dibebankan pada saat pembelian aset tetap tersebut. Oleh karena itu perlu diadakan penyusutan aset tetap tersebut, yakni pembebanan biaya atas jasa pemakaian aset tetap yang telah dilakukan tahap demi tahap atau dari suatu periode ke periode berikutnya sampai umur ekonomisnya habis.
Pengalokasian pembebanan biaya penyusutan setiap tahunnya adalah sangat penting, karena pembebanan biaya penyusutan itu mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali terhadap neraca dan perhitungan rugi/laba perusahaan. Maka dari itu tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran kepada perusahaan tentang cara yang lazim diterima dalam menentukan besarnya biaya penyusutan periode, karenanya kesalahan yang terjadi dalam menghitung besarnya beban penyusutan akan mengakibatkan kesalahan pula pada pembukuan. Hal ini memerlukan pemecahan tersendiri, karena pembebanan penyusutan terlalu tinggi, maka akan mengakibatkan perusahaan menjadi rugi. Atau sebaliknya jika pembebanan penyusutan terlalu rendah, maka akan mengakibatkan perusahaan mengalami suatu keuntungan.
 Dalam aset tetap yang sudah terjual, di mana biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Laba atau rugi yang terjadi diakui sebagai pendapatan atau beban periode yang bersangkutan, aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan dipindahkan sebagai "Aset Lain-lain". Untuk memperoleh penetapan laba atau rugi periode yang wajar. Aset tetap disusutkan setiap bulan. Penyusutan aset tetap dilakukan secara sistimatis yaitu dengan mendebet perkiraan biaya penyusutan dan mengkredit akumulasi penyusutan aset tetap yang bersangkutan.